
Jiwaku kini meranggas, terkulai di pojok ruang kehidupan. Pejam menahan nyeri. Tetes-tetes nyawa yang kugadai pada detik waktu kini hanyut meninggalkan kalbu yang mulai mengering ditinggalnya.
Duhai Sesembahanku yang merajai negeri Surga. Tinggalkanlah jejak kakiMu untuk ku ikuti, kan kujadikannya sebagai petunjuk tuk sebuah perjalanan mulia, penggenap, sebelum darah kalbuku melepaskan tetes terakhirnya.
Merindukanmu, Tuhan.
2 komentar:
Aduh....ga ngerti maksudnya apa....jelasin lagi donk posting kamu soal apa? Merapi?
hehehehehehehehe bukaannnn, merindukan diriku yang dulu slalu mengingat-NYA
Posting Komentar