Menikmati Malam

Riuh tawa riang anak-anak menyambut lebaran, ditemani lantunan doa khusyu yang bergema di rumah-rumah dan tempat peribadatan mulai mengisi dinginnya malam akhir-akhir ini. Seharusnya, moment semacam ini mampu memberi kebahagiaan dan kedamaian dalam hati. Namun, hati ini rupanya masih juga tak merasakan apapun.

Kini malam telah larut, menawarkan sejuta kesunyian untuk kunikmati. Dan masih seperti biasanya, kunikmati malam ini dengan berdiam diri di bawah lautan bintang di temani sepuntung rokok.
Kepulan demi kepulan keluar bersama penat yang kurasa. Namun semua itu tak juga buat ku puas, ada yang kurang, entah apa.

“Hey, loe lagi frustasi pa?”. Ah ! Seakan enggan beranjak pergi, kata-kata itu, masih juga terus terngiang di telinga. Satu kalimat tanya yang dilontarkan langsung oleh rekan pagi tadi yang mungkin menyadari kebiasaanku mulai berbeda akhir-akhir ini. Mulutku terkunci rapat. Hanya senyum tanpa katalah yang kuberikan untuk menjawab pertanyaannya itu.

Fiuh! Benar-benar menyita pikiran dan konsentrasi. Ya. Seperti itulah beban yang kurasakan kini. Dan naasnya, ide untuk menghempaskan semua penat ini masih juga tak kutemukan. Entah ide itu terselip di tumpukan akal mana, tak ku tahu. Yang jelas, ini membuatku kian menderita.

Bulan kini tlah berada di ufuk barat. Pagi rupanya telah menggeser sang malam. Namun beranjak ke peraduan walau hanya sekedar merebahkan diri pun, jasad ini enggan melakukannya. Penat ini terus saja memaksaku untuk membuka mata. Seakan mendukung pemberontakan jasadku yang kini lebih mencintai dinginya malam dan ingin menikmatinya hingga sang fajar tiba.

Hufft. Semoga mentari esok kan bawakan senyum penuh semangat, yang kan ia lukiskan di wajah ini. Wajah yang telah lelah bergelut melawan terpaan dingin angin, dan terus menghabiskan setiap inci malam dalam sunyi.

2 komentar:

BaS mengatakan...

Setelah menulis pun masih penat? Jika iya berarti kamu kurang mengekspresikan kepenatanmu....
Ekspresi emosi dalam bentuk apapun harusnya membawa kelegaan. Tidak menyelesaikan masalah, tapi membuat beban jauh lebih ringan.....dan ringan itulah yang membuat pikiran terasa lebih lega....lega untuk berpikir dan berkontemplasi....

'Share your burden.......'
it does help!

Kay mengatakan...

BaS | So seriously friend, hehehe. Don't worry, it was done now. Very thanks thanks for your caring BaS :)

Posting Komentar